Selamat Membaca

Minggu, 28 Agustus 2011

MASJID-MASJID TERBESAR DAN TERMEGAH DI INDONESIA

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Ini tadi nggak tau lagi mikir apa, tiba-tiba pengen banget nyari informasi yang berhubungan sama Masjid-masjid. Jadinya, saya browsing-browsing, dan ternyata di Indonesia, banyak banget Masjid yang bagus-bagus, nggak nyangka banget...Dan akhirnya terpilihlah beberapa Masjid ini.
Cuma sekedar pengen berbagi informasi saja, ini saya postingkan informasi tentang masjid-masjid besar dan megah yang ada di Indonesia, semoga bisa bermanfaat buat temen-temen..
Langsung aja ya, ini informasinya :



1. Masjid Istiqlal Jakarta


Masjid Istiqlal adalah masjid yang terletak di pusat ibukota negara Republik Indonesia, Jakarta. Masjid ini adalah masjid terbesar di Asia Tenggara. Masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir. Sukarno di mana pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban.

Masjid Istiqlal Jakarta merupakan salah satu masjid terbesar yang ada di Indonesia, bahkan menurut beberapa informasi adalah salah satu Masjid Terbesar di Asia Tenggara. Selain itu juga, beberapa informasi menyebutkan bahwa Masjid Istiqlal Jakarta ini adalah Masjid Terbesar ke-4 di dunia.

Masjid Istiqlal berada di timur laut lapangan Monumen Nasional (Monas). Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai. Masjid ini mempunyai kubah yang diameternya 45 meter. Masjid ini mampu menampung orang hingga lebih dari 200.000 (dua ratus ribu) jamaah. Luas tanah 12 ha, dan  Luas bangunan 7 ha.

Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan sebagai kantor Majelis Ulama Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan domestik, dan sebagian wisatawan asing yang beragama Islam. Tidak diketahui apakah umat non-Islam dapat berkunjung ke masjid ini.

Pada tiap hari besar Islam seperti Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijriyah, Maulid Nabi Muhammad dan Isra dan Mi'raj, presiden Republik Indonesia selalu mengadakan kegiatan keagamaan di masjid ini yang disiarkan secara langsung melalui televisi.



2. Masjid Islamic Center Samarinda

Masjid Islamic Center Samarinda adalah masjid yang terletak di  Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia, yang merupakan masjid termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal. Dengan latar depan berupa tepian sungai Mahakam, masjid ini memiliki menara dan kubah besar yang berdiri tegak.
Dan menurut beberapa sumber, masjid ini menjadi salah satu masjid termegah, dan indah yang ada di Indonesia dan Asia tenggara.

Masjid ini memiliki luas bangunan utama 43.500 meter persegi. Untuk luas bangunan penunjang adalah 7.115 meter persegi dan luas lantai basement 10.235 meter persegi. Sementara lantai dasar masjid seluas 10.270 meter persegi dan lantai utama seluas 8.185 meter persegi. Sedangkan luas lantai mezanin (balkon) adalah 5.290 meter persegi. Lokasi ini sebelumnya merupakan lahan bekas areal penggergajian kayu milik PT Inhutani I yang kemudian dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Setiap bangunan yang ada di Masjid ini mempunya beberapa filosofi. Misalnya, bangunan masjid ini memiliki sebanyak 7 menara dimana menara utama setinggi 99 meter yang bermakna asmaul husna atau nama-nama Allah yang jumlahnya 99. Menara utama itu terdiri atas bangunan 15 lantai masing-masing lantai setinggi rata-rata 6 meter. Sementara itu, anak tangga dari lantai dasar menuju lantai utama masjid jumlahnya sebanyak 33 anak tangga. Jumlah ini sengaja disamakan dengan sepertiga jumlah biji tasbih.

Selain menara utama, bangunan ini juga memiliki 6 menara di bagian sisi masjid. Masing-masing 4 di setiap sudut masjid setinggi 70 meter dan 2 menara di bagian pintu gerbang setinggi 57 meter. Enam menara ini juga bermakna sebagai 6 rukun iman.



3. Masjid Raya Baiturrahman, Aceh

Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid yang berada di pusat Kota Banda Aceh. Masjid ini dahulunya merupakan masjid Kesultanan Aceh. Masjid ini cukup terkenal di Indonesia bahkan di Dunia, karena memiliki keindahan arsitektur dan nilai sejarahnya.

Nama Masjid Raya Baiturrahman ini berasal dari nama Masjid Raya yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022 Hijriah bersamaan dengan tahun 1612 Miladiyah. Riwayat lain menyebutkan bahwa yang mendirikan Masjid Raya Baiturrahman di Zaman kerajaan Aceh ialah Sultan Alidin Mahmudsyah pada tahun 1292 Miladiyah.

Sewaktu Belanda menyerang kota Banda Aceh pada tahun 1873, masjid ini dibakar, kemudian pada tahun 1875 Belanda membangun kembali sebuah masjid sebagai penggantinya.
Mesjid ini berkubah tunggal dan dapat diselesaikan pada tanggal 27 Desember 1883. Selanjutnya Mesjid ini diperluas menjadi 3 kubah pada tahun 1935. Terakhir diperluas lagi menjadi 5 kubah (1959-1968).

Luas ruangan dalam Masjid menjadi 4.760 m2 berlantai marmer buatan Italia, jenis secara dengan ukuran 60 x 120 cm dan dapat menampug 9.000 jama’ah. Dengan perluasan tersebut, Masjid Raya Baiturrahman sekarang memiliki 7 kubah, 4 menara, dan 1 menara induk.
Dari masa kemasa Masjid Raya Baiturrahman telah berkembang pesat baik ditinjau dari segi arsitektur, peribadatan maupun kegiatan kemasyarakatan sesuai dengan perkembangan, luas area Masjid Raya Baiturrahman ± 4 Ha, didalamnya terdapat sebuah kolam, menara induk dan bagian halaman lainya ditumbuhi rumput yang ditata dengan rapi dan indah diselingi tanaman/pohon hias.
Masjid ini merupakan salah satu masjid yang terindah di Indonesia yang memiliki bentuk yang manis, ukiran yang menarik, halaman yang luas dan terasa sangat sejuk apabila berada di dalam ruangan masjid tersebut.



4. Masjid Modern Al Markaz Al Islami, Makasar

Masjid Al Markaz Al Islami Makasar adalah sebuah masjid yang berada di Jalan Mesjid Raya, kecamatan Bontala, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Masjid Al Markaz berada di Jalan Mesjid Raya, kecamatan Bontala, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Dari kejauhan, masjid ini memang nampak megah dan berarsitektur indah. Arsitektur Al Markaz Al Islami memang dipengaruhi oleh Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah Al Munawwarah. Arsitek Ir. Achmad Numan yang merancang Al Markaz juga menambahkan unsur arsitektur Masjid Katangka Gowa dan rumah adat Bugis-Makassar pada umumnya. Karenanya masjid ini tidak memiliki kubah atau atap bundar, tetapi kuncup segi empat meniru kuncup Masjid Katangka dan rumah Bugis-Makassar.

Ide awal lahir dari Almarhum Jenderal M. Jusuf yang ketika tahun 1989 menjadi Amirul Hajj (pimpinan perjalanan haji) menyampaikan keinginannya mendirikan masjid yang monumental di Makassar.
Masjid besar ini sengaja ditempatkan di Makassar bukan karena almarhum M. Jusuf berasal dari Sulawesi Selatan. Alasan tepatnya adalah, karena Makassar merupakan titik sentral kawasan timur Indonesia, dan masyarakatnya cukup agamis, terlihat dari jumlah jemaah haji yang cukup banyak dari sini. Saat awal pembangunannya, disepakati nama masjid ini adalah Al Markaz Al Islami. Seiring perkembangan waktu, nama pun berubah. Setelah digunakan selama sepuluh kali Bulan Ramadhan, Masjid Al Markaz Al Islami menggunakan nama barunya, yakni Masjid Al Markaz Al Islami Jenderal M. Jusuf. Penggantian nama tersebut sebagai penghargaan kepada almarhum M. Jusuf yang telah memprakarsai berdirinya masjid terbesar di Asia Tenggara.

Menempati luas areal 72.229 m2 atau 7,229 ha, didirikanlah Masjid Al-Markaz Al-Islami. Pemancangan tiang pertamanya dilakukan dalam suatu upacara khidmat pada tanggal 8 Mei 1994, dan dinyatakan selesai tanggal 12 Januari 1996 dengan memakan biaya 12 miliar rupiah. Bangunan utama terdiri dari tiga lantai, diperuntukkan untuk ruang kantor sekretariat, aula, perpustakaan, pendidikan, koperasi, dan kantor MUI Sulsel.

Masjid besar yang bernaung di bawah Yayasan Islamic Center ini mampu menampung sampai 10.000 jamaah. Keberadaannya sangat terkenal ke seluruh nusantara, bahkan hingga manca negara dengan nama Al Markaz Al Islami. Selain sebagai tempat ibadah, Al Markaz Al Islami juga menjadi pusat pengembangan dan penelitian serta pendidikan. Di sini terdapat TK Islam Al Markaz, pelatihan-pelatihan, kuliah dhuha, dan perkemahan remaja.

Nuansa warna hijau yang sejuk dan teduh, Masjid Al Markaz Al Islami diharapkan menjadi salah satu pusat peradaban dan pengkajian Islam di Kawasan Indonesia Timur. Sekaligus juga menjadi kebanggan masyarakat Sulawesi Selatan. 



5. Masjid Dian Al-Mahri, Depok

Masjid Dian Al-Mahri Depok atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Kubah Emas adalah masjid yang berada di Kecamatan Limo, Depok

Masjid Dian Al-Mahri ini dibangun oleh Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, pengusaha asal Banten, yang telah membeli tanah ini sejak tahun 1996. Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2001 dan selesai sekitar akhir tahun 2006. Masjid ini dibuka untuk umum pada tanggal 31 Desember 2006, bertepatan dengan Idul Adha yang kedua kalinya pada tahun itu. Dengan luas kawasan 50 hektar, bangunan masjid ini menempati luas area sebesar 60 x 120 meter atau sekitar 8000 meter persegi. Masjid ini sendiri dapat menampung sekitar kurang lebih 20.000 jemaah. Kawasan masjid ini sering disebut sebagai kawasan masjid termegah di Asia Tenggara

Adalah kubah masjid yang menjadikan Masjid Dian Al-Mahri magnit bagi banyak umat Muslim di Indonesia. Kubahnya terbuat dari emas murni 24 karat. Di seluruh dunia ini, tak banyak masjid yang seperti ini. Hanya ada 8 buah, dan Masjid Dian Al-Mahri terbilang yang paling baru di antara 8 Masjid Kubah Emas.
Totalnya, Masjid Dian Al Mahri memiliki 5 kubah yang melambangkan jumlah rukun Islam. Satu kubah utama dan 4 kubah kecil. Uniknya, seluruh kubah dilapisi emas setebal 2-3 mm dan mozaik kristal. Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal. Kubah tersebut memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi 25 meter. Sementara 4 kubah kecil memiliki diameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter.
 
Selain itu, interior dalamnya pun ekstra mewah. Ada lampu gantung yang didatangkan langsung dari Italia seberat 8 ton. Porselen dan beberapa ornamennya khusus diimpor dari Italia. Langit-langit kubah juga dilapisi lukisan yang bisa menyesuaikan dengan kondisi fisik pada waktu sholat. Biru langit jika siang dan gelap berbintang jika malam hari.

Selain itu karena luasnya area yang ada dan bebas diakses untuk umum, sehingga tempat ini sering menjadi tujuan liburan keluarga atau hanya sekedar dijadikan tempat beristirahat.


6. Masjid Nasional Al Akbar, Surabaya

Masjid Nasional Al Akbar atau biasa disebut Masjid Agung Surabaya ialah salah satu masjid terbesar di Indonesia yang berlokasi di Kota Surabaya, Jawa Timur. Posisi masjid ini berada di samping Jalan tol Surabaya-Gempol. Ciri yang mudah dilihat adalah kubahnya yang besar didampingi 4 kubah kecil yang berwarna biru. Serta memiliki satu menara yang tingginya 99 meter.

Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) dibangun sejak tanggal 4 Agustus 1995, atas gagasan Walikota Surabaya saat itu, H. Soenarto Soemoprawiro. Pembangunan Masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Presiden RI H. Tri Sutrisno. Namun karena krisis moneter pembangunannya dihentikan sementara waktu. Tahun 1999, masjid ini dibangun lagi dan selesai tahun 2001. Pada 10 November 2000, Masjid ini diresmikan oleh Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid.

Secara fisik, luas bangunan dan fasilitas penunjang MAS adalah 22.300 meter persegi, dengan rincian panjang 147 meter dan lebar 128 meter. 
Bentuk atap MAS terdiri dari 1 kubah besar yang didukung 4 kubah kecil berbentuk limasan serta 1 menara. Keunikan bentuk kubah MAS ini terletak pada bentuk kubah yang hampir menyerupai setengah telur dengan 1,5 layer yang memiliki tinggi sekitar 27 meter. Untuk menutup kubah, dipergunakan sebuah produk yang juga digunakan di beberapa masjid raya seperti Masjid Raya Selangor di Syah Alam (Malaysia). Ciri lain dari masjid raksasa ini adalah pintu masuk ke dalam ruangan masjid tinggi dan besar dan mihrabnya adalah mihrab masjid terbesar di Indonesia.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Itulah beberapa Masjid megah yang ada di Indonesia yang pantas kita banggakan, dan semoga saja, hanya besar dan megahnya saja, masjid sebagaimana fungsinya harus menjadi bagian dari tegaknya Agama Islam di Indonesia ini, semoga masyarakat sekitar senantiasa memakmurkan masjid-masjid tersebut dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Serta kita juga bisa tetap menjadi umat Islam yang lebih baik lagi dan bisa terus melanjutkan perjuangan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.. amiiin.....
Jika ada kesalahan, mohon dimaafkan...

Semoga bermanfaat..

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...


Sumber-sumber :
  • wikipedia.org
  • http://info.g-excess.com/id/info/AlmarkazaMasjidModernMakasar.info
  •   http://islamiccentersamarinda.blogspot.com/
  • Gambar-gambar : search di http://google.co.id
 
Salam payah!!! Waningalah.blogspot.com


0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung

 

padepokan abu-abu Copyright © 2015 -- Powered by jhorendra