Selamat Membaca

Minggu, 01 Juni 2014

Baru

Waktu adalah sesuatu yang kasat mata ataupun tidak yang tidak bisa berkompromi dengan makhluk Tuhan.
Kadang kau rasakan semenit menjadi sangat lama, tapi disisi lain kau akan sadar bahwa kau telah lama meninggalkan masa kecilmu.
Kita telah melewati beberapa dekade dalam hidup kita. Banyak kejadian yang telah mampir dalam hidup kita. Sangat senang, senang, sedih, sangat sedih, bingung, hancur, banyak hal yang telah kita pelajari. Dunia telah mengajarkan kita menjadi orang yang baru setiap tahunnya, tidak, setiap hari, bahkan setiap detik kita menjadi orang yang baru.

Terkadang kita memang dituntut untuk berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tak dapat dipungkiri memang, paling tidak setiap kita mengulang hari kelahiran kita, selalu ada ucapan disertai do'a "semoga lebih....semoga berubah.....semoga menjadi....semoga..."
Menjadi sesuatu hal yang wajib bahwa menjadi seorang manusia kita harus selalu menjadi pribadi yang lebih baik. Bahkan ada pepatah mengatakan "Esok harus lebih baik dari hari ini."

sumber gambar
"Berubahlah, ketika memang kau siap dan mau berubah untuk lebih baik dan dewasa"

Sebuah kalimat yang jika dilihat secara kasat mata menjadi sangat bertentangan dengan apa yang sudah saya sampaikan diatas.
Jika kita ditanya siapkah kita menjadi orang yang baru? Siapkah  kita untuk berubah? Siapkah kita untuk menjadi orang yang lebih dewasa?
Kita akan selalu menjawab tidak siap jika kita ditanya perihal kesiapan. Kesiapan adalah sebuah paksaan yang harus dilakukan, bukan sebuah opsi apakah kita siap atau tidak. 
Apakah sebelum kita mendapat "pelajaran" kita ditanya terlebih dahulu? Tidak.
Apakah ketika harus melewati "ujian" kita dipersilahkan untuk bersiap-siap? Ya, kita memang diperbolehkan belajar dari "ujian" yang sebelumnya, tapi kita tidak pernah tau materi ujian yang akan kita hadapi kan?
Kita kadang harus jatuh untuk bangkit lagi, kita kadang harus mundur untuk melompat lebih jauh lagi.
Apakah menjadi orang yang baru akan semudah itu? Tidak.

"Besi perlu dibakar dan ditempa berkali-kali sebelum jadi pedang yg tajam. Iya, berkali-kali bukan satu-dua kali."

Menjadi orang yang baru. Kita tidak perlu benar-benar berubah bukan? Kita tidak perlu benar-benar meninggalkan "sesuatu" dalam diri kita kan?
Karena ada sesuatu pada diri kita yang memang harus seperti ini.

Kita tidak perlu menjadi seseorang yang baru, kita hanya perlu menjadi seseorang yang lebih baik.
You are better than what you think you are


Thanks to mom, dad, brother, sister, friends and you, who became my inspiration to make this post

jhorendra.

3 comments:

Wisnu Pamungkas mengatakan...

ini keren sekali pake banget bro!

Unknown mengatakan...

makasih :"

Anonim mengatakan...

satu-satunya hal yang tidak akan pernah berubah adalah perubahan itu sendiri. karena perubahan itu selalu dinamis..wekeke

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung

 

padepokan abu-abu Copyright © 2015 -- Powered by jhorendra