Selamat Membaca

Sabtu, 16 Juli 2011

Abbad Bin Bisyir

 
ANAK PANAH ITU TAK MEMBUATNYA MERASA SAKIT

                Dia adalah Abbad Bin Bisyir, seorang Anshor yang senantiasa khusyuk dalam sholat. Seorang pejuang Islam yang senantiasa memenuhi panggilan jihad.
Sehari sebelum perang Yamamah dimulai, Abbad bermimpi yang takwil mimpinya ia ketahui tak lama kemudian. Abu Sa’id al-Khudri berkata, “Abbad bin Bisyir berkata kepadaku, “ Wahai Abu Sa’id, tadi malam saya bermimpi, saya melihat langit terbuka untukku, kemudian tertutup lagi. Saya meyakini, takwil mimpi itu adalah saya akan mengalami syahid.”” Abu Sa’id berkata, “ Sungguh itu adalah mimpi yang baik.”


           
Setelah perang Yamamah selesai, kaum Muslimin bermalam disuatu tempat. Lalu terpilihlah Ammar bin Yasir dan Abbad bin Basyir sebagai petugas ronda. Abbad melihat Ammar bin Yasir dalam kondisi kelelahan, karena itu ia menawarkan kepadanya untuk beristirahat, sementara dirinya bertugas jaga terlebih dahulu. Ketika Abbad mendapati lingkungan sekelilingnya dalam keadaan aman, ia kemudian memutuskkan untuk mengisi waktunya dengan mengerjakan shalat, sehingga pahala yang diperoleh menjadi berlipat. Mulailah Abbad menunaikan shalat, tapi saat ia membaca sebuah surat, tiba-tiba sebuah anak panah melesat dan mengenai pangkal lengannya. Ia mencabut anak panah itu dan melanjutkan shalatnya. Tak lama kemudian menyusul anak panah berikutnya dan mengenai badannya. Ia pun mencabut anak panah itu dan melanjutkan kembali shalatnya. Dalam kegelapan malam yang gulita itu, sebuah anak panah melesat kembali dan mengenai tubuhnya. Abbad menarik anak panah dan mengakhiri bacaan suratnya. Lalu ketika ia sujud sementara kondisinya lemah karena sakit dan lelah, ia pun menjulurkan tangannya dan membangunkan orang yang ada disekitarnya. Lalu ia bangkit dari sujudnya, membaca tasyahud, dan menyelesaikan shalatnya. Ammar terbangun dengan suara kawannya yang terputus-putus menahan sakit, “Gantikan aku karena aku telah kena.” Ammar segera bangkit dari tidurnya hingga menimbulkan kegaduhan dan berkata, “Subhanallah, mengapa engkau tidak membangunkanku ketika engkau terkena anak panah pertama?” Abbad menjawab, “..ketika aku sedang shalat tadi, aku membaca beberapa ayat Al-Qur’an yang amat mengharukan hatiku, hingga aku pun tak ingin untuk memutusnya. Demi Allah, kalaulah tidak akan menyia-nyiakan pos penjagaan yang ditugaskan Rasulullah kepada kita, sungguh aku lebih suka mati daripada memutuskan bacaan ayat-ayat itu.” Pada hari yang mulia ini, pergilah Abbad menjumpai syahidnya. Dan benarlah mimpi yang dialaminya semalam, pintu langit terbuka untuk dirinya kemudian tertutup kembali.


Wallahu A’lam

Sumber : Buletin Dakwah HIDAYAH

0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung

 

padepokan abu-abu Copyright © 2015 -- Powered by jhorendra